Sejarah Club Real Madrid tercipta pada 6 Maret 1902 sebagai Madrid Football Club oleh sekelompok mahasiswa di Madrid yang suka dengan olahraga sepakbola yang baru diperkenalkan ke Spanyol. Klub ini kemudian memperoleh gelar “Real” yang berarti “kerajaan” dari Raja Alfonso XIII pada tahun 1920, sekaligus mendapat mahkota kerajaan dalam lambang resminya. Dari awal yang sederhana sebagai klub amatir, Real Madrid berkembang menjadi salah satu institusi sepakbola paling berpengaruh di dunia. Ilustrasi pemain sepak bola awal abad ke-20 bermain di lapangan dengan latar belakang kota Madrid dan penonton mengenakan pakaian zaman dulu. Perjalanan panjang klub ini dipenuhi dengan era-era keemasan yang menentukan, mulai dari dominasi Eropa di tahun 1950-an hingga proyek Los Galacticos di era modern. Setiap periode memberikan kontribusi unik terhadap identitas Real Madrid sebagai klub elite dengan tradisi kemenangan yang kuat. Warisan ini terus berkembang melalui lebih dari satu abad dedikasi terhadap keunggulan dalam sepakbola.
Ilustrasi stadion sepak bola vintage dengan pemain dan suporter yang menggambarkan asal usul dan sejarah klub Real Madrid. Terciptanya club football Real Madrid berawal dari perkenalan sepak bola modern di Madrid pada akhir abad ke-19 melalui akademisi dan mahasiswa, berlanjut dengan proses pendirian formal pada 1902, kemudian berkembang menjadi institusi kerajaan pada 1920. Kisah Real Madrid mencerminkan evolusi sepakbola modern, dari pemain legendaris yang membentuk sejarah hingga prestasi luar biasa yang menempatkan mereka sebagai klub tersukses dalam kompetisi Eropa. Proses Pendirian Klub dan Peran Tokoh Pendiri, Sepak bola pertama kali diperkenalkan ke Madrid oleh akademisi dan mahasiswa dari Institución libre de enseñanza. Para pendiri ini termasuk lulusan dari Universitas Oxford dan Cambridge yang membawa pengetahuan sepak bola modern ke Spanyol. Mereka mendirikan Football Club Sky pada tahun 1897. Klub ini rutin bermain sepak bola setiap Minggu pagi di area Moncloa.
Raja Alfonso XIII dari Spanyol memberikan izin khusus kepada klub untuk menggunakan kata Real. Kata Real dalam bahasa Spanyol berarti “dari kerajaan” atau “kerajaan”. Perubahan ini mengubah nama klub menjadi Real Madrid Club de Fútbol. Pada tahun 1900, Football Club Sky mengalami perpecahan internal. Perpecahan ini menghasilkan dua klub terpisah: New Foot-Ball de Madrid dan Club Español de Madrid. Dari perpecahan kedua inilah lahir Madrid Football Club pada 6 Maret 1902. Klub football ini menjadi salah satu anggota pendiri Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol pada 4 Januari 1909. Ini menunjukkan posisi strategis klub dalam struktur sepak bola nasional. Pada tahun 1905, Real Madrid merebut gelar dengan mengalahkan Athletic Bilbao pada final Copa del Rey. Prestasi ini memperkuat posisi klub sebagai kekuatan sepak bola di Spanyol. Klub ini secara tradisional mengenakan kostum kandang berwarna putih. Warna putih menjadi identitas visual yang bertahan hingga saat ini dan melahirkan julukan Los Blancos.
Real Madrid mengalami transformasi dramatis dari klub kecil menjadi kekuatan sepak bola global melalui tiga era penting. Masa kepemimpinan Santiago Bernabéu membawa modernisasi dan fondasi kejayaan, dominasi Eropa di era 1950-60an mengukuhkan status legendaris, dan revolusi Galácticos mentransformasi klub menjadi merek global. Era Santiago Bernabéu dan Awal Kejayaan, Santiago Bernabéu Yeste mengambil alih kepresidenan Real Madrid pada 1945 dan memulai era modernisasi yang revolusioner. Bernabéu mendirikan akademi sepak bola La Fábrica pada era 1950-an yang menjadi pusat pengembangan talenta muda. Investasi infrastruktur dan sistem akademi ini meletakkan dasar kejayaan jangka panjang Real Madrid. Kepemimpinan Bernabéu bertepatan dengan kedatangan pemain-pemain legendaris seperti Alfredo Di Stéfano dan Ferenc Puskás. Kombinasi visi manajemen modern dengan talenta luar biasa menciptakan formula kesuksesan yang belum pernah ada sebelumnya. Meskipun hanya meraih satu Liga Champions (2002) di era Galácticos pertama, strategi ini mengubah Real Madrid menjadi merek global.
Real Madrid meraih prestasi bersejarah dengan memenangi lima Liga Champions berturut-turut dari 1956 hingga 1960. Pencapaian ini menjadikan mereka satu-satunya klub yang meraih gelar juara Eropa lima kali beruntun. Era keemasan 1950-60an menampilkan skuad bintang dengan nama-nama seperti Di Stéfano, Puskás, Francisco Gento, dan Raymond Kopa. Kombinasi talenta individu dan permainan tim yang sempurna menghasilkan dominasi yang tak tertandingi. Prestasi Liga Champions Real Madrid (1956-1966): 1956: Mengalahkan Stade de Reims 4-3, 1957: Mengalahkan Fiorentina 2-0, 1958: Mengalahkan AC Milan 3-2, 1959: Mengalahkan Stade de Reims 2-0, 1960: Mengalahkan Eintracht Frankfurt 7-3. Trofi keenam diraih pada 1966 dengan menurunkan 11 pemain asli Spanyol di final. Revolusi Galácticos dan Transformasi Modern, Florentino Pérez memulai era Los Galácticos pada 2000 dengan strategi merekrut satu pemain bintang setiap tahun. Kebijakan ini menghadirkan nama-nama seperti Luís Figo, Zinedine Zidane, Ronaldo, dan David Beckham. Popularitas dan nilai komersial klub meningkat drastis berkat kehadiran superstar dunia.
Real Madrid telah menjadi rumah bagi para pemain terbaik dunia selama lebih dari satu abad. Kontribusi mereka membentuk identitas klub dan menciptakan warisan yang berlanjut hingga generasi modern. Galácticos Era Kedua (2009-2018) dimulai dengan rekrutmen Cristiano Ronaldo, Kaká, Karim Benzema, dan Xabi Alonso. Era ini lebih sukses secara sportif dengan meraih La Décima (gelar kesepuluh) pada 2014. Zinedine Zidane sebagai pelatih yang membawa Real Madrid meraih tiga Liga Champions berturut-turut (2016-2018). Total 14 trofi Liga Champions membuat Real Madrid klub tersukses dalam kompetisi Eropa sepanjang masa. Ikon Klub dari Era Klasik ke Modern, Alfredo Di Stéfano menjadi fondasi Kejayaan Real Madrid di era 1950-an. Pemain asal Argentina ini memimpin klub mendapatkan lima trofi Liga Champions berturut-turut dari 1956 hingga 1960. Ferenc Puskás bergabung dengan Di Stéfano menciptakan duo mematikan. Striker Hungaria ini menyumbang 242 gol dalam 262 pertandingan untuk Los Blancos.
Di Stéfano membangun standar keunggulan yang menjadi DNA klub hingga sekarang. Raúl González mewakili transisi ke era modern. Kapten legendaris ini mencetak 323 gol dan menjadi simbol kesetiaan klub selama 16 musim. Cristiano Ronaldo mendominasi dekade 2010-an dengan 451 gol dalam 438 pertandingan. Prestasi individunya termasuk empat Ballon d’Or selama berseragam putih. Sergio Ramos mewujudkan karakter Los Blancos melalui kepemimpinannya. Kapten ini meraih 22 trofi dan dikenal dengan gol-gol krusial di momen penting. Zinedine Zidane memberikan kontribusi ganda sebagai pemain dan pelatih. Sebagai pemain, gol volleynya di final Liga Champions 2002 menjadi ikonik. Iker Casillas mendefinisikan posisi kiper Real Madrid selama 16 tahun. Saint Iker meraih 19 trofi dan menjadi simbol konsistensi di lini belakang. Regenerasi dan Suksesi Pemain Bintang, Akademi La Fábrica menghasilkan talenta berkualitas sejak era 1950-an. Sistem ini memastikan kontinuitas antara generasi pemain legendaris. Transisi dari Raúl ke Ronaldo menunjukkan kemampuan klub beradaptasi dengan era berbeda.
Real Madrid telah mengukir catatan prestasi yang tak tertandingi dengan 36 gelar La Liga, 15 trofi Liga Champions UEFA, dan berbagai penghargaan individu untuk para pemainnya. Klub ini juga meraih pengakuan internasional sebagai salah satu klub tersukses sepanjang masa dari FIFA. Keduanya memiliki gaya berbeda namun sama-sama produktif. Karim Benzema mewarisi tongkat kepemimpinan setelah kepergian Ronaldo. Generasi muda seperti Vinícius Jr. dan Eduardo Camavinga mewakili masa depan klub. Mereka menunjukkan kualitas yang dibutuhkan untuk melanjutkan tradisi keunggulan. Luka Modrić membuktikan regenerasi tidak selalu tentang usia. Gelandang Kroasia ini tetap vital meski berusia 39 tahun, menunjukkan profesionalisme tinggi khas Real Madrid. Trofi Domestik dan Piala Eropa, Klub ini meraih 36 gelar La Liga sebagai rekor tertinggi dalam sejarah sepak bola Spanyol. Di ajang piala domestik, Los Blancos berhasil mengumpulkan 20 gelar Piala Raja Spanyol. Klub ini memegang rekor 15 gelar Liga Champions UEFA, jauh melampaui klub manapun di dunia.
Para pemain Real Madrid telah meraih berbagai penghargaan individual bergengsi. Alfredo Di Stéfano dan Cristiano Ronaldo menjadi ikon dengan pencapaian Ballon d’Or mereka selama berseragam putih. Klub ini dinobatkan sebagai Klub Terbaik Abad ke-20 menurut FIFA. Penghargaan ini mengakui konsistensi dan dominasi Real Madrid selama seratus tahun pertama sepak bola modern. Santiago Bernabéu, presiden legendaris klub, mendapat penghormatan khusus dari FIFA. Saat beliau wafat pada 1978, FIFA menetapkan tiga hari berkabung selama Piala Dunia Argentina berlangsung. Pengakuan Internasional sebagai Klub Tersukses, Pencapaian ini menegaskan dominasi global Los Blancos. Dari segi finansial, klub ini menjadi salah satu organisasi olahraga terkaya dunia. Valuasi mencapai €968,3 juta dengan total aset €7,2 miliar pada 2019. Klub lainnya adalah Athletic Bilbao dan Barcelona, menunjukkan konsistensi luar biasa sejak 1902. Stadion Santiago Bernabéu menjadi simbol kemegahan dengan kapasitas 81.044 penonton. Venue ini menjadi saksi bisu berbagai momen bersejarah sepak bola Eropa dan dunia.